SOLO, KOMPAS.com – Bagi pemilik mobil, memperhatikan cairan radiator (water coolant) sangat penting dilakukan karena memiliki peran utama untuk menjaga kestabilan suhu mesin agar tidak overheat.
Saat membeli cairan radiator, seringkali ditawarkan dua pilihan yaitu coolant konvensional yang umumnya berwarna hijau, merah, dan biru.
Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, Iwan mengatakan, terdapat dua jenis coolant yang dijual dipasaran.
Baca juga: Cara Simpel Rawat Radiator Mobil
“Saat ini type coolant terbagi dalam dua jenis, ada yang biasa umumnya warna hijau dan merah, dan tipe long life time umumnya warna biru,” ujar Iwan kepada Kompas.com belum lama ini.
Iwan menjelaskan, pemberian warna pada coolant bertujuan untuk memudahkan pemilik mobil atau teknisi bengkel mendeteksi kebocoran atau masalah dalam sistem pendingin.
“Tujuan pemberian warna supaya kalau ada kebocoran mudah terdeteksi, dan macam-macam warna hanya pembeda saja, dan sebaiknya tidak dicampur karena warnanya bisa menjadi keruh,” ujar Iwan.
Baca juga: Ingat, Isi Radiator Tidak Boleh Pakai Air Biasa atau Air AC
Selain itu, seiring penggunaan air radiator dapat terkontaminasi dengan kotoran, endapan mineral dan partikel lain yang bisa merusak sistem pendingin. Sehingga coolant perlu diganti untuk memastikan pendingin bekerja dengan optimal.
“Untuk coolant tipe biasa yang warna merah atau hijau diganti setiap 20.000 kilometer dan untuk tipe long life time 80.000 – 10.000 kilometer,” ucap Iwan.
Mengenai harga coolant, dari pantauan Kompas.com di berbagai e-commerce, Sabtu (9/12/2023) berada di kisaran Rp 30.000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung merek dan jenisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.