BANDUNG, KOMPAS.com – Pikap merupakan kendaraan niaga ringan yang paling praktis digunakan. Tersedia beberapa pilihan model, dari yang pakai mesin bensin sampai diesel dengan daya angkut yang lebih besar.
Namun, kerap ditemui kejadian pikap yang gagal menanjak di jalanan. Status Over Dimension dan Over Loading (ODOL) biasanya menjadi penyebab nomor satu gagalnya pikap melewati tanjakan yang terjal.
Reiner Tandiono, Utilization & Solution Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia menjelaskan, selain ODOL, pikap yang terawat jadi jawaban biar tidak gagal menanjak.
Baca juga: Gagal Menanjak Pakai Skutik, Lebih Baik Turun atau Mundur Lagi?
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan para pemilik pikap atau truk untuk menjaga performanya. Pertama adalah membuang air di water sedimentor.
“Kedua, pada capaian KM tertentu lakukan pengecekan filternudara dan BBM, bersihkan kalau perlu dan ganti sesuai anjuran buku servis,” kata Reiner kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).
Lalu, ganti juga oli sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai terlambat. Ketika komponen di atas sudah terpenuhi, maka pikap bisa diandalkan melewati berbagai Medan jalan.
Dede Koswara, Pemilik Kebun Regge Farm di Ciwidey Bandung yang memiliki beberapa unit pikap dan truk, membagikan pengalamannya. Setiap hari dia mengantar hasil pertanian dari Ciwidey ke berbagai kota.
Baca juga: Gigi DallIgna Menolak Marquez Masuk Tim Pabrikan Ducati
“Performanya biar stabil dimulai dari perawatan ganti oli rutin, ganti filter oli dan solar biar tidak ada penyumbatan. Jadi di jalan juga nyaman buat sopir,” kata Dede kepada Kompas.com belum lama ini.
Untuk unit miliknya, penggantian oli dilakukan rutin 10 hari sekali. Setelah itu, perhatikan juga komponen pendukung seperti air radiator jangan sampai kurang dan juga sistem rem.
Radiator yang baik bisa mencegah pikap alami overheat, sedangkan rem harus dalam kondisi optimal biar pengemudi tak khawatir.
Lalu, perhatikan juga bahan bakar yang digunakan jangan sampai di bawah rekomendasi. Contoh, diesel modern sudah memenuhi standar Euro 4, maka harus diisi juga dengan solar yang CN51, atau minimal Dexlite.
Baca juga: The Queen, Sleeper Bus Mewah PO MTrans yang Mirip Hotel Berjalan
https://www.youtube.com/watch?v=m93Kgvd
“Keuntungan pakai Dexlite, lebih irit, suara mesin lebih halus dan buang asapnya sedikit, performa tenaga lebih besar,” kata Dede.
Soal biaya operasional tentu jadi naik karena harga BBM yang lebih mahal. Cuma Dede bilang kalau memakai bahan bakar yang sesuai, mesin dirasa jadi lebih awet komponennya.
“Kemudian dari bobot, jangan melebihi dari standar yang sudah dibuat oleh pabrikan. Kalau tidak over loading, maka pikap jadi tidak khawatir saat bertemu jalanan yang naik turun,” ucap Dede.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.