FokusFakta.com – Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di-roasting oleh putranya sendiri, Muhammad Zinedine Alam di hadapan milenial dan Gen Z di acara Teman Cerita Fest, Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Alam menyampaikan dalam roastingannya tersebut jika sang ayah dan cawapresnya yakni Mahfud MD nampak tidak kompak lantaran pakaiannya tak seragam jika dilihat dari gambar baliho-baliho di jalanan.
“Mungkin kalau temen-temen lihat baliho-baliho di pinggir jalan tuh, bapak sama prof Mahfud kayak enggak telponan ya, bajunya tuh beda terus. yang satu, hitam yang satu putih,” kata Alam me-roasting disambut tawa hadirin.
Untuk itu, kata dia, ke depan dalam menghadiri debat Pilpres 2024 ke dua besok, Ganjar dan Mahfud disarankan untuk telponan malam-malam untuk menentukan seragam.
“Nah mungkin aja kan mumpung besok debat ya debat cawapres nah itu mungkin nanti malam bisa sleepcall dulu sama prof Mahfud, sleepcall ‘eh Prof besok pakai baju apa biar kita couple-an‘ biar minimal kelihatan bareng gitu ya,” tuturnya direspon tawa kembali.
Alam kemudian melanjutkan roasting-annya, ia menyinggung kebiasaan sang ayah yang secara tiba-tiba menaikan volume suaranya ketika menyampaikan paparan dalam pidatonya.
Hal itu, kata dia, membuat para pendengar yang hadir menjadi kaget. Alam lantas menyebut jika seharusnya jangan hanya volume suara saja yang kencang, tapi juga suara di Pemilunya juga harus kencang.
“Nah terus tadi bapak sempet maparin materi ya kalau ndak salah. Teman teman pernah sadar enggak sih kalau tiba tiba bapak tuh ‘jadi bapak ibu’ gitu, mungkin temen-temen ngerasain itu sedikit, ya enggak apa-apa kalau mau naikin volume suara itu kadang-kadang bikin kaget sih,” tutur Alam.
“Harusnya yang mengagetkan bukan hanya volume suara tapi ya sepak terjang dan hasil survei. Karena kalau suaranya kenceng tapi hasil pemilunya enggak kenceng ya buat apa juga,” sambungnya.
Sontak roasting-an Alam tersebut ditanggapi Ganjar dengan tawa dan santai. Usai acara itu, Ganjar mengaku heran dengan Alam bisa menyampaikan roasting.
“Ada yang menarik saja. Sejak kapan dia belajar jadi komika begitu ya, ternyata diajarin oleh orang-orang kreatif dan dia berani mencoba untuk melakukan itu. Menurut saya menarik, yang saya lihat adalah proses kreatifnya saja,” katanya.