banner 728x250
Index  

Ketika Makanan-Makanan Mulai Kehilangan Jati Diri, Ngerasa Juga Nggak?

Ketika Makanan-Makanan Mulai Kehilangan Jati Diri, Ngerasa Juga Nggak?
banner 120x600
banner 468x60

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dunia kuliner sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak makanan-makanan baru bermunculan, merambahnya bisnis kuliner, serta berbagai public figure yang turut terjun dalam dunia ini.

Semakin orang bisa memberi inovasi pada suatu makanan, semakin banyak pundi-pundi rupiah yang bisa didapatkan. Sayangnya, terkadang inovasi ini menimbulkan dampak yang kurang positif, yakni hilangnya identitas suatu makanan.

banner 325x300

Coba lihat, berapa banyak mie instan hack yang sudah kamu lihat sejauh ini? Ada yang diberi bumbu tambahan, ada yang dibuat penyetan, bahkan diracik a la makanan luar negeri.

Meskipun ini termasuk ide yang kreatif serta  bisa meningkatkan nilai jual suatu makanan, tapi secara tidak sadar memodifikasi makanan terlalu ekstrem bisa menghilangkan jati diri atau keorisinilan makanan itu sendiri.

Khawatirnya ini juga terjadi pada makanan-makanan tradisional, sebut saja kue pancong, kue tradisional yang asalnya bertekstur padat dan bercitarasa manis gurih ini sekarang sudah berubah wujud.

Kue pancong yang kebanyakan dijual saat ini hanya dimasak setengah matang, dengan topping-topping yang beraneka ragam, seperti keju, coklat, glaze, remahan snack, dan lain-lain.

Beberapa waktu lalu saat pesan kue pancong di sebuah kafe, saya sendiri sampai bingung, ini benar kue pancong apa bukan? Ternyata, memang kue pancong kekinian dibuat sedemikian rupa untuk meningkatkan minat seseorang pada makanan tradisional ini.

Bukan hanya itu, coba lihat seblak. Makanan favorit kaum hawa ini sekarang lebih mirip sup pedas isi sosis. Jarang sekali aku lihat seblak original dengan segala kearifan lokalnya, yang isinya hanya mie, sayur, dan kerupuk saja.

Kebanyakan saat ini sudah diisi dengan berbagai macam frozen food, keju, serta tambahan bumbu lain. Oke lah, kalau memang ini bentuk inovasi dari pengusaha, tapi saya jadi khawatir seblak menjadi bukan seblak yang sebenarnya.

Lantas, bagaimana dengan generasi penerus bangsa jika makanan tradisional yang mereka tahu adalah makanan-makanan yang sudah dimodifikasi secara ekstrem seperti ini? 

Mungkin agar keorisinilan makanan tersebut tetap terjaga, ada baiknya penjual-penjual makanan tetap menyediakan varian original yang penyajian dan cara masaknya sebagaimana seharusnya makanan itu dibuat.


banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250