FokusFakta.com – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut bahwa posisi Indonesia Global Militarisation Index mengalami penurunan. Hal ini kemudian jadi salah satu hal yang menuai sorotan usai acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertemakan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024). Berikut fakta peringkat kekuatan militer Indonesia.
Sebelumnya, pada sesi tanya jawab Ganjar memberi pertanyaan kepada Prabowo, “Global Militarisation Index kita, sumbernya Bonn International Centre for Conflict Studies, turun. Kapabilitas militer kita, dari Lowy Institute Asia Power Index, turun. Proporsi anggaran pertahanan kita, sumbernya IISS Military Balance Plus, turun. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?,” tanya Ganjar Pranowo kepada Prabowo.
Diketahui, Ganjar mengutip data dari Bonn International Centre for Conflict Studies yang melaporkan data Militarisation Index Ranking. Sebagai informasi, Militarisation Index Ranking merupakan ranking atau peringkat militer negara-negara di dunia. Berdasarkan indeks tersebut, peringkat Indonesia naik dari ranking 130 di 2022 menjadi peringkat 124 di 2023.
Selama periode kepemimpinan Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan, ranking Indonesia cenderung fluktuatif menurun dari 95 pada tahun 2019 menjadi 123 pada tahun 2020. Ranking Indonesia lantas turun ke 130 pada tahun 2022, kemudian kembali naik menjadi 124 pada tahun 2023.
Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat ke 13 dalam peringkat Global Firepower 2024, dengan memperoleh nilai sebanyak 0,2221 power index. Dari segi posisi, Indonesia diketahui naik 2 tingkat sebab di tahun lalu masih berada di angka 15.
Global Firepower sendiri dalam menentukan peringkat mereka menggunakan berbagai macam variabel. Sehingga dapat menentukan peringkat militer negara-negara yang kemudian mereka rilis.
Berbagai aspek yang biasa diperhitungkan dalam ranking Global Firepower antara lain yaitu jumlah unit militer baik itu alutsista ataupun personel militer, keuangan, logistik, dan posisi maupun geografis.
Sekarang ini Indonesia mempunyai kekuatan angkatan udara berjumlah 441 unit pesawat, angkatan laut memiliki sebanyak 221 unit kapal, dan angkatan darat sebangak 2.140 unit kendaraan lapis baja. Kemudian dari segi anggaran militer, Indonesia juga dapat dibilang sangat besar, yaitu mencapai lebih dari Rp 133 triliun.
Bermodal dari anggaran tersebut Indonesia saat ini bisa mengakuisisi beberapa peralatan militer, seperti halnya tank medium Harimau (Turki), kapal selam Chang Bogo Class (Korsel), kapal perang Sigma Class, dan juga pesawat F-16 dan helikopter Apache dari Amerika Serikat.
Di kawasan ASEAN kekuatan militer Indonesia menduduki peringkat pertama. Meskipun demikian, Indonesia tetap harus meningkatkan kekuatan militernya.
Mengingat para pihak yang memiliki potensi konflik di kawasan mempunyai kekuatan dari elit global. Nah, sekian informasi terkait peringkat kekuatan militer Indonesia.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari